Minggu, 23 Agustus 2015

MELATIH KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING ANAK DESA BUMIREJO




Keahlian berbicara di Depan Umum (Public Speaking) masih belum diterima luas sebagai suatu keahlian yang bergengsi bagi individu maupun instansi, meskipun budaya lisan mendominasi gaya hidup masyarakat Indonesia, pengembangan teknik berbicara secara strategis jarang sekali dimanfaatkan secara optimal bahkan sebaliknya yang terjadi saat berbicara di depan publik adalah rasa takut dan tidak percaya diri. Jika hal ini tidak diatasi, maka pesan, gagasan, dan informasi tidak tersampaikan dengan  baik kepada pendengarnya dan tujuan keberlangsungan public speaking tidak tercapai.

Di Indonesia, keahlian Berbicara di Depan Umum (Public Speaking) maupun keahlian-keahlian lain yang serupa dan berkaitan, masih belum diterima luas sebagai suatu keahlian yang bergengsi bagi individu maupun institusi.
Dalam ilmu komunikasi, public speaking diartikan sebagai sebuah cara dan seni berbicara di depan khalayak umum yang sangat menuntut kelancaran berbicara, kontrol emosi, pemilihan kata dan nada bicara, kemampuan untuk mengendalikan suasana, dan juga penguasaan bahan yang akan dibicarakan. Di dalam public speaking dibutuhkan penguasaan medan dan pengenalan terhadap karakter audiens yang diajak berbicara dan bahasa juga menyangkut gaya tubuh yang menunjang materi pembicaraan.

Hal ini yang dilakukan oleh mahasiswa TIM KKN II Universitas Diponegoro 2015 dalam melatih anak-anak sekolah dasar SDN Bumirejo, Desa Bumirejo - Juwana, Pati, Jawa Tengah sebagai salah satu program tambahan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Mengajari dan melatih anak sekolah dasar memang tidak mudah, namun hal ini lah yang menjadi kegiatan Kuliah Kerja Nyata 10 mahasiswa ini menjadi menarik. Ria, salah satu mahasiwi dari tim KKN Undip mengaku bahwa melatih keberanian untuk berbicara di depan umum sejak usia kecil sangatlah penting, terlebih di jaman dengan kemajuan pesat seperti ini kemampuan berbicara adalah salah satu poin penting dalam kehidupan. "Anak SD ya memang agak sulit sih buat diajak maju ke depan memperkenalkan diri aja mereka masih suka sungkan, tapi kalau dilatih dengan kita memberi reward yang mereka sukai seperti hadiah ternyata bisa membangkitkan gairah mereka untuk memberanikan diri berbicara di depan kelas. Mengungkapkan hal yang sederhana saja, misalnya pengalaman mereka berlibur atau hobi dan kegemaran mereka." ungkap Ria ditengah sela waktu melaksanakan kegiatan pelatihan public speaking tersebut.

Endang, salah satu guru SDN Bumirejo mengaku senang anak muridnya diberikan pelatihan untuk mampu berbicara di depan kelas. "Kalau diminta bicara di kelas masih duduk di mejanya sendiri saja masih suka sulit, apalagi diminta maju ke depan kelas atau depan umum? Karena itu saya senang sekali adik-adik dari Undip mau meluangkam waktu mereka mendidik murid-murid saya dalam membangkitkan kepercayaan diri untuk tampil di depan kelas." ujarnya, sembari mendampingi tim KKN Undip di kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar